Total Tayangan Halaman

Selasa, 24 Oktober 2017

Karakteristik Bahasa Jurnalistik dan Contohnya

Bahasa Jurnalistik atau Bahasa Indonesia Jurnalistik bukan merupakan bahasa yang independen atau berdiri sendiri, namun berakar dari bahasa Indonesia yang dibuat sedemikian rupa agar dapat dimengerti oleh semua kalangan tanpa kecuali. Ada aspek yang membedakan Bahasa Indonesia Jurnalistik dengan bahasa formal atau bahasa yang lain, yaitu disebut karakteristik atau ciri khas.

Karakteristik Bahasa Indonesia Jurnalistik 


  1. Sederhana, Prinsipnya menempakan diri sebagai komunikator, pesan harus dapat dimengerti oleh komunikan.
    Contoh:
    (Salah) Dita dikabarkan pergi dengan gacoannya
    (Benar) Dita dikabarkan pergi dengan kekasihnya
  2. Singkat, tidak bertele-tele/tidak berputar putar.
    Contoh:
    (Salah) Kunyahlah makanan menggunakan gigi di dalam rongga mulut sebanyak 10-12 kali atau hingga halus.
    (Benar) Kunyahlah makanan menggunakan gigi mulut hingga halus.
  3. Padat, sarat akan informasi, ungkapkan seperlunya.
    Contoh:
    (Salah) Antony tewas karena jatuh dari atas lantai 7 ke bawah lantai dasar kantornya.
    (Benar) Antony tewas karena jatuh dari lantai 7 kantornya.
  4. Lugas, kata/kalimat harus tegas, tidak bermakna ambigu.
    Contoh:
    (Salah) Pekerjaan kliping tentang merapi menggunung
    (Benar) Gunung Merapi terletak di Kabupaten Magelang
  5. Jelas, maksud kalimat mudah ditangkap, maknanya tidak kabur.
    Contoh:
    (Salah) Dedi Mulyadi tidak memiliki tendensi untuk pakai politik uang
    (Benar) Dedi Mulyadi tidak memiliki kecenderungan untuk politik politik uang
  6. Jernih, tidak memiliki tendensi negatif atau memuat suatu agenda tersembunyi dibalik kalimat tersebut.
    Contoh:
    (Salah) Anies-Sandi bikin Kacau jalan raya jalur Puncak Bogor
    (Benar) Anies-Sandi ikut terjebak macet di jalur Puncak Bogor
  7. Menarik, harus mampu membangkitkan minat/perhatian khalayak, karena berkaitan dengan penjaringan audiens untuk aspek ekonomis. Sebisa mungkin bahasa yang digunakan dibuat untuk mempertahankan audiens untuk tetap membaca konten itu.
    Contoh:
    (Salah) siang hari singa betina di Ragunan melahirkan
    (Benar) Pertama kali di Ragunan, Singa Betina melahirkan di Siang hari
  8. Demokratis, tidak mengenal kasta, pangkat, atau jabatan. Tidak boleh melebih-lebihkan.
    Contoh:
    (Salah) Pengikut tuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi masih bertahan di pengungsian
    (Benar) Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi masih bertahan di pengungsian
  9. Populis, harus familiar atau akrab dengan khalayak
    Contoh:
    (Salah) Ridwan kamil berusaha melakukan usaha Preventif menghadapi kemacetan
    (Benar) Ridwan kamil berusaha melakukan pencegahan menghadapi kemacetan
  10. Logis, setiap kata dalam jurnalistik harus masuk akal.
    Contoh:
    (Salah) Masyarakat jakarta mengalami banyak kerugian karena jalan raya macet
    (Benar) Masyarakat Jakarta mengalami banyak kerugian karena lalu-lintas macet

Senin, 23 Oktober 2017

Menggandeng Alumni, Jurnalistik Fair Usahid Berlangsung Meriah


10 Okt 2017 - Bertempat di Aula lantai 8 Universitas Sahid Jakarta, Himpunan Mahasiswa Program studi (HMP) Jurnalistik Usahid melaksanakan Jurnalistik Fair 2017. Acara yang bertajuk "digital media go infinity and beyond" ini dihadiri ratusan orang. Berlangsung mulai pukul 13.00, acara ini dibuka oleh sambutan dari Ety Rindahayu sebagai Ketua Pelaksana, Poppi Natama sebagai Ketua HMP Jurnalistik, dan Bapak Husen Mony S.Ik., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Komunikasi Usahid.

Acara yang berlangsung 3 jam ini menghadirkan 2 orang narasumber yang merupakan alumni Usahid Jakarta. pertama yaitu Hernowo Anggie dari liputan6.com yang secara singkat menjelaskan alasan media online dapat berkembang seperti saat ini, serta berdiskusi mengenai eksistensi media cetak ditengah gempuran ratusan media online. Kedua, Muhamad Rais Adnan dari Goal.com yang berbagi mengenai pengalamannya di berbagai media, dan cara membuat berita untuk media online. Beliau juga menantang peserta seminar untuk mencoba menulis berita berdasarkan konferensi pers yang ia lakukan saat acara berlangsung.

Tidak hanya seminar serta workshop, program kerja tahunan HMP Jurnalistik Usahid ini juga membuat Kompetisi Jurnalistik Online yang berlangsung 2-9 Oktober 2017. Pemenang dipilih dari 3 kategori, yaitu Hardnews dengan pemenang @diaryquinn, softnews dengan pemenang @vonaputri, serta kategori favorit dimenangkan oleh @alifamutiasidiq, dan diumumkan 10 Oktober 2017 saat acara puncak Jurnalistik Fair Berlangsung. 

Dipandu oleh Ajay dan Icha, Jurnalistik Fair 2017 juga menampilan band internal Fakultas Ilmu Komunikasi Usahid yang membawakan lagu-lagu akustik. Acara ditutup dengan pemberian Plakat kepada para narasumber dan berfoto bersama, serta pembagian voucher untuk peserta yang beruntung.